Kelahiran Zivon Syathir Winarko 31 Oktober 2009
>> Selasa, 17 November 2009
Tidur2 tidak bisa tidur streess, deg2kan bercampur aduk perasaaan takut kacau sambil menunggu mamaku datang dan hari sudah malam jam 10.30 suami meninggalkanku sendiri dikamar sampai akhirnya mama dan papa datang sekitar jam 11.30 malam. Sampai pagi saya tidak bisa tidur masih memikirkan besok jam 07.00 pagi saya akan di operasi ketakutan2 selalu muncul dibenak sampai pagi jam 05.00 saya bangun karena harus siap2 mandi karena jam 06.00 akan di periksa oleh dokter inetensi (dokter bius saya menyebutkannya).
Setelah mandi, periksa tensi dan dokter inetensia datang (dokter bius) menjelaskan ke saya proses operasi nanti dia bilang saya tidak boleh takut karena tidak akan berasa sakit selama dilakukan operasi dan saya akan baal (daerah kaku selama dioperasi bagian perut dan kaki).
Keluarga berkumpul, saya masih takutt aja.. dukungan temen2 keluarga tidak mampu membuat saya tenang, sampai akhirnya suster datang dan membawa saya keluar ruang dan menuju lantai 3, di sana saya langsung masuk ke dalam ruang yang bertuliskan ruang operasi..suster langsung menyuruh saya ganti baju, dan suster disana menenangkan saya supaya tidak takut tak lama suami saya menemani saya sebelum masuk ke ruang operasi didalam.
Akhirnya tiba saat, suster menyuruh meninggalkan saya dan kembali ke luar ruangan. Jam 07.00 saya masuk ke ruang operasi dengan cahaya yang terang dan banyak suster baik suster laki2 maupun suster wanita dan mulai satu persatu bekerja sesuai dengan pekerjaan, saya di pakaikan detak jantung,oksigen, dipasang alat air seni, dan kemudian dokter bius datang menyuruh saya duduk dan menyuntik saya dipunggung (pada saat disuntik tidak sakit) reaksi obat bius begitu cepat langsung membuat setengah badan saya tidak bisa bergerak, tak berlama jam 07.07 dokter dewi datang dan beberapa dokter lainnya (dokter bedah), langsung melakukan operasi, saya dengan mata terbuka, perasaan nervous melihat proses baby saya keluar dengan menangis tepatnya jam 07.15, 31 Oktober 2009 lahir (panjang 47cm, berat 3000gr) bahagia selama 9 bulan anakku lahir ke dunia ini, setelah baby saya keluar perasaan mual (enek banget) tidak berapa lama saya tertidur dan tidak mengingat apa2 lagi, saya sudah berada diruang disaya saya sadar sedang di ambil darah, tensi dll.
Jam 14.00 saya di bawa kembali ke ruangan kamar saya di sana ada suami saya disini saya setengah sadar karena reaksi obat bius masih ada, dan suami saya menemani saya tidur bangun, tidur bangun, enek, badan keringatan, gerah padahal ac diruangan dingin,, sepanjang malam saya tidak bisa tidur hanya keringetan, gerah, saya dipasang infus, obat antibiotik infus, periksa tensi. dan sakit nyeri diperut yang luar biasa sakitnya, saya disini sadar dan berpikir bahwa melahirkan mempunyai anak ternyata luar biasa rasa sakitnya baik itu persalinan secara normal maupun caesar. (saya disini nangis inget dosa2 saya sama mama). Malam hari mama saya yang menjaga saya sambil saya bilang dan mengeluh terus ke mama sakit, sakit, sakit sambil mama bilang makanya jangan suka ngelawan sama orang tua melahirkan sakitkan. (maafkan aq yah mama). Disini ada perasaan kapok atau trauma di operasi mungkin karena rasa sakit dibagian bawah perut yang luar biasa.
Tidur sebentar bangun karena sebentar2 suster masuk keruangan dan memberikan saya obat. Pagi hari mama saya balik dan digantikan suami saya sampai saat ini saya masih mengeluh2 sama suami saya, saya seperti orang yang tak berdaya disini karena tidak bisa bergerak sama sekali.
Dari kemaren saya belum diperbolehkan untuk mendekati saya karena penyakit cacar air yang baru saya dirawat selesai sabtu kemaren, takut menular ke anak saya sehingga dokter anak melarang saya untuk bersentuhan, sehingga baby saya lahir tidak langsung menyusui tapi di berikan langsung susu formula (dengan surat keterangan dari suami saya untuk memberikan susu formula S26).
Sedih karena tetangga disebelah kamar saya tiap beberapa jam sekali bayinya diantar dan diperbolehkan menyusui.. tapi emang ASI saya belum keluar karena suster bilang akan keluar setelah 3 hari.
Siang hari orang-orang yang berjenguk berdatangan tapi saya masih setengah sadar reaksi obat masih pengaruh, keringetan, gerah, sakit masih saya rasakan di hari kedua tgl 1 November 2009.
suster menyuruh saya untuk tidur pindah posisi kekiri, kekanan, terlentang agar badan saya tidak kaku.
Sore hari tante, embah, om nico, tante may, noval, raisa datang menjenguk saya bilang anak saya lucu tapi hidungnya mirip saya tidak mancung seperti bapaknya.. (uhuhu sedih seh hidungnya mirip saya tapi gpp yang penting bayi saya sehat, normal dan tidak ada gangguan penyakit apapun). Tak berapa lama sahabat saya datang ulan, ika membawa saya kado tapi berhubungan ini hari ke 2 saya pasca operasi jadi saya hanya meringis, mengeluh kesakitan jadi tidak bisa ngbrol banyak dengan mereka, tapi mereka datang saya senang..(makasih ulan, ika)
Bayi saya diantar suster katanya bayi saya nangis terus saya tengor bayi saya langsung diam, mungkin bayi saya mau lihat ibunya karena dari kemaren belum lihat ibunya,.. sedih terharu bayi bisa seperti itu.
Hari 3 ASI saya sudah mulai keluar dokter anak menyuruh saya untuk membeli botol susu untuk mengeluarkan ASI dan diberikan ke bayi saya setelah suami saya membelikan botol susu saya mencoba mengeluarkan ASI dan ternyata sedikit demi sedikit keluar dan langsung di berikan ke susternya .
Sampai malam hari keluarga yang datang mengunjungi saya masih berdatangan ke ruangan saya.. (Terima kasih yang sudah menjenguk saya, beserta ucapan2 dari sms dari teman, keluarga).
Senin, tgl 2 November 2009 suster menyuruh saya untuk bangun dari tempat tidur dan banyak bergerak supaya tidak kaku dan nyeri2 cepat hilang diperut, dengan rasa sakit yang teramat saya coba bangun dan pelan2 bangun dan berusaha untuk jalan walau sakit tapi saya harus berani, karena mba iin disebelah saya sudah bergerak bahkan sudah mandi, melihat dia bisa saya coba untuk pelan mandi guyur, dan melakukan segala sesuatu sendiri.
Jam 10.00 pagi saya coba keluar kamar bersama ibunya dan melihat kekamar bayi sayang bayi saya tidak terlihat diruangan itu mungkin sedang dimandin, tak apa2 yang penting saya sudah bisa berjalan, kemudian dokter dewi (dokter kandungan) datang dan bilang kalau saya bisa pulang hari ini apabila perban saya bagus atau kering (ternyata setelah diganti perban bagian tersebut sudah kering sehingga saya diperbolehkan pulang hari ini), saya disuruh tanya ke dokter anak bayinya boleh diperbolehkan pulang apa tidak, ternyata bayinya diperbolehkan oleh dokter anak pulang makanya saya beserta bayi boleh pulang, saya langsung menelepon ke suami saya (suami sempat bingung diperbolehkan pulang)
Menunggu suami saya langsung berberes2 dan memberitahu mama, temen dll. takut ada yang jenguk ke Rumah Sakit. suami datang mengurus biaya administrasi, siang jam 1 lewat saya pulang dan pihak rumah sakit memberikan saya bingkisan dari sponsor, ,juga menerangkan obat2tan yang harus minum.
Jam 14.00 siang saya sudah sampai rumah bersama bayi saya ZIVON SYATHIR WINARKO.
0 komentar:
Posting Komentar