Kena Penyakit Cacar Air (Herpes)
>> Jumat, 23 Oktober 2009
Mimpi apa saya tiba2 penyakit cacar air mengenai diri saya. Usia kehamilan menginjak 9 bulan (37 minggu) dan rencana bersalin tgl 28 Oktober ini terpaksa mundur atas saran dokter kandungan.
Cuti yang seharusnya saya gunakan untuk memberes keperluan bayi saya yang akan lahir insya allah tgl 28 oktober berubah menjadi mengurusin diri sendiri.
Kegiatan kantor yang baru berakhir hari jumat dan planning saya mau mengurus revisi tugas akhir hari senin tgl 19 oktober berubah.
Kamis izin kantor siang hari untuk check up ke dokter kandungan kondisi badan saya masih fit alias sehat. Keesokan hari jumat saya merasa kondisi badan sudah tidak enak badan tapi saya memaksakan diri untuk masuk kantor padahal suami saya sudah melarang saya tidak usah kekantor istirahat dirumah, karena saya berpikir hari ini adalah hari terakhir saya kerja dan akan cuti selama 3 bulan saya memaksakan diri untuk berangkat. Sampai dikantor badan memang kurang enak tapi saya tidak berpikir bahwa saya akan terkena cacar air.
Hari sabtu saya melihat dibagian perut saya muncul bintik2 merah (melenting berisi air) saya kaget dan terkejut walau jumlahnya belum terlalu banyak, saya menghubungi mama saya dan bilang kemungkinan besar cacar karena saya kurang yakin itu cacar saya pergi ke rumah ibunya uami saya dan ibu nya bilang saya harus secepatnya ke Dokter untuk di cek.
Malamnya badan saya menggigil kedinganan (meriang) dan kegerahan padahal AC 25C sepanjang malam saya mengucap allah akbar dan astafilluallah saya pikir ini pasti positif cacar sampai pagi saya tidak bisa tidur, Demam semakin tinggi (tubuh makin lemes) pagi harinya ibunya heru melihat kondisi tubuh saya yang lemas terbaring dikamar, dan siang hari bersama ibunya heru pergi ke klinik dekat rumat ternyata dokternya sedang tidak praktek karena tidak ada pasien yang datang dan saptam klinik tersebut menyuruh saya untuk datang kembali malam hari.
Minum air putih dirumah tapi tenggorakan saya terasa sakit pas saya cek lidah saya berwarna putih dan bibir atas bawah seperti sariawan lebar berwarna putih. Malam harinya saya balik kerumah ibunya terus pergi ke pengobatan umum ternyata benar saya positif cacar air, karena tidak berani memberikan obat macam2 karena kondisi saya yang sedang hamil, beliau menyarankan saya besok segera ke dokter kandungan dan memberikan saya resep obat penurun deman & obat salep utk dioles. Malam hari saya bisa tertidur sesaat sampai akhirnya badan saya kembali mengigil dan demam kembali membuat saya semakin lemas.
Paginya saya dan suami ke Hospital tempat saya periksa kandungan, badan lemas dan menunggu agak terlalu lama membuat saya makin parah, setelah dipanggil masuk dan bertemu dengan dokter yang melihat kondisi saya lemas dan bilang bahwa saya terkena penyakit g cacar air dan menyuruh saya untuk langsung di rawat inap, tanpa memikirkan pertimbangan lain dan sebagainya suami saya menyetujui mungkin daripada resikonya lebih parah nanti lebih baik saya dirawat. Sambil menunggu rawat inap suami, saya diajak suster masuk ke dalam ruangan dokter yang jadwal prakteknya belum dimulai saya beristirahat disana.
Jam 1 dengan kursi roda saya di tempatkan diruangan yang menurut saya bagus dengan biaya rawat inap per kamar segitu, karena ruangan isolasi penuh saya ditempatkan di ruang ini karena saya termasuk penyakit menular jadi harus sendiri.
Selama di rumah sakit saya mengkonsumsi berbagai obat mulai dari obat antibiotik dalam bentuk infus (keliatannya harganya mahal), obat demam, obat gatal dll, suster disini juga cukup bersahabat dengan saya karena mereka mungkin melihat saya kasihan juga sedang hamil tua sakit cacar tapi mereka selalu memberikan nasehat2x penyembuhan yang baik kesaya sehingga membuat saya cukup tenang. selama saya dirawat disini dokter saya cukup banyak yang kontrol mulai dari dokter kandungan, dokter kulit, dokter penyakit dalam, dan dokter ruangan. terus mereka juga baik2 dan cantik2 namanya juga dokter pasti cantik dan ganteng, Hari ini hari ke empat saya berada di RS mudah2han besok sabtu dokter mengizinkan saya pulang. Dan kondisi saya juga sudah membaik sehingga saya bisa menulis cerita saya ini di laptop.
Ya semoga penyakit saya ini membawa hikmah buat saya untuk lebih bersyukur kepada allah dan sabar dalam menghadapi hidup, dan banyak bersabar. Amien.. saya anggap penyakit saya ini sebagai wujud untuk mengurangi dosa2 saya namanya juga manusia tak selalu sempurna.. semoga saya mendapatkan pelajaran dari ini semua Amien. Doakan saya cepat sembuh yahh..
Cuti yang seharusnya saya gunakan untuk memberes keperluan bayi saya yang akan lahir insya allah tgl 28 oktober berubah menjadi mengurusin diri sendiri.
Kegiatan kantor yang baru berakhir hari jumat dan planning saya mau mengurus revisi tugas akhir hari senin tgl 19 oktober berubah.
Kamis izin kantor siang hari untuk check up ke dokter kandungan kondisi badan saya masih fit alias sehat. Keesokan hari jumat saya merasa kondisi badan sudah tidak enak badan tapi saya memaksakan diri untuk masuk kantor padahal suami saya sudah melarang saya tidak usah kekantor istirahat dirumah, karena saya berpikir hari ini adalah hari terakhir saya kerja dan akan cuti selama 3 bulan saya memaksakan diri untuk berangkat. Sampai dikantor badan memang kurang enak tapi saya tidak berpikir bahwa saya akan terkena cacar air.
Hari sabtu saya melihat dibagian perut saya muncul bintik2 merah (melenting berisi air) saya kaget dan terkejut walau jumlahnya belum terlalu banyak, saya menghubungi mama saya dan bilang kemungkinan besar cacar karena saya kurang yakin itu cacar saya pergi ke rumah ibunya uami saya dan ibu nya bilang saya harus secepatnya ke Dokter untuk di cek.
Malamnya badan saya menggigil kedinganan (meriang) dan kegerahan padahal AC 25C sepanjang malam saya mengucap allah akbar dan astafilluallah saya pikir ini pasti positif cacar sampai pagi saya tidak bisa tidur, Demam semakin tinggi (tubuh makin lemes) pagi harinya ibunya heru melihat kondisi tubuh saya yang lemas terbaring dikamar, dan siang hari bersama ibunya heru pergi ke klinik dekat rumat ternyata dokternya sedang tidak praktek karena tidak ada pasien yang datang dan saptam klinik tersebut menyuruh saya untuk datang kembali malam hari.
Minum air putih dirumah tapi tenggorakan saya terasa sakit pas saya cek lidah saya berwarna putih dan bibir atas bawah seperti sariawan lebar berwarna putih. Malam harinya saya balik kerumah ibunya terus pergi ke pengobatan umum ternyata benar saya positif cacar air, karena tidak berani memberikan obat macam2 karena kondisi saya yang sedang hamil, beliau menyarankan saya besok segera ke dokter kandungan dan memberikan saya resep obat penurun deman & obat salep utk dioles. Malam hari saya bisa tertidur sesaat sampai akhirnya badan saya kembali mengigil dan demam kembali membuat saya semakin lemas.
Paginya saya dan suami ke Hospital tempat saya periksa kandungan, badan lemas dan menunggu agak terlalu lama membuat saya makin parah, setelah dipanggil masuk dan bertemu dengan dokter yang melihat kondisi saya lemas dan bilang bahwa saya terkena penyakit g cacar air dan menyuruh saya untuk langsung di rawat inap, tanpa memikirkan pertimbangan lain dan sebagainya suami saya menyetujui mungkin daripada resikonya lebih parah nanti lebih baik saya dirawat. Sambil menunggu rawat inap suami, saya diajak suster masuk ke dalam ruangan dokter yang jadwal prakteknya belum dimulai saya beristirahat disana.
Jam 1 dengan kursi roda saya di tempatkan diruangan yang menurut saya bagus dengan biaya rawat inap per kamar segitu, karena ruangan isolasi penuh saya ditempatkan di ruang ini karena saya termasuk penyakit menular jadi harus sendiri.
Selama di rumah sakit saya mengkonsumsi berbagai obat mulai dari obat antibiotik dalam bentuk infus (keliatannya harganya mahal), obat demam, obat gatal dll, suster disini juga cukup bersahabat dengan saya karena mereka mungkin melihat saya kasihan juga sedang hamil tua sakit cacar tapi mereka selalu memberikan nasehat2x penyembuhan yang baik kesaya sehingga membuat saya cukup tenang. selama saya dirawat disini dokter saya cukup banyak yang kontrol mulai dari dokter kandungan, dokter kulit, dokter penyakit dalam, dan dokter ruangan. terus mereka juga baik2 dan cantik2 namanya juga dokter pasti cantik dan ganteng, Hari ini hari ke empat saya berada di RS mudah2han besok sabtu dokter mengizinkan saya pulang. Dan kondisi saya juga sudah membaik sehingga saya bisa menulis cerita saya ini di laptop.
Ya semoga penyakit saya ini membawa hikmah buat saya untuk lebih bersyukur kepada allah dan sabar dalam menghadapi hidup, dan banyak bersabar. Amien.. saya anggap penyakit saya ini sebagai wujud untuk mengurangi dosa2 saya namanya juga manusia tak selalu sempurna.. semoga saya mendapatkan pelajaran dari ini semua Amien. Doakan saya cepat sembuh yahh..
0 komentar:
Posting Komentar