Menuruti Apa Kata Suami!
>> Selasa, 06 Juli 2010
Beberapa hari saya bingung karena saya diantara 2 pilihan Pergi atau Tidak Pergi. Hari jumat tgl 25 Juni 2010 adalah penentuan dimana saya akan memasuki pekerjaan yang baru dengan bidang pekerjaan baru yang saya tunggu-tunggu sejak lama. Doa saya dikabulkan hari jumat adalah penandatangan kontrak memang dunia perbankan bukan keahlian saya karena saya lebih menyukai bidang komputer, saya ingin mencoba & berusaha agar saya bisa mendapatkan ilmu yang berbeda disana.
Meminta izin suami untuk bekerja ditempat yang baru ternyata tidak mendapatkan izin karena menurut suami, saya bukan seorang wanita single lagi tapi sudah berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga dan mempunyai kewajiban mengurus sikecil zivon syahtir winarko yang saya harus beri kasih sayang dan perhatian.
Kesempatan hanya datang sekali dan ini membuat saya serba bingung terpaksa saya berkonsultasi dengan kedua orang tua suami dan mama saya ternyata jawaban semua ada disuami saya.
Keesokan harinya dengan raut sedih saya berangkat kerja seperti biasa kali ini saya menghilangkan kesempatan didepan saya yang ditunggu2 tapi ini hidup harus memilih dan mudah2 saya mendapatkan yang lebih baik daripada ini. Amien.
Mengambil ijasah asli yang sudah saya serahkan tidak semudah yang saya bayangkan saya harus membayar uang sebesar Rp. 290.000 tanpa ada kertas hitam dan putih saya kecewa dengan perusahaan tersebut karena sudah jelas di tembok ada tulisan "Tanpa Memungut Biaya Apapun" padahal perusahaan tersebut berbadan hukum dan resmi dan tersebar di berbagai kota dengan inisial singkatan yang biasa dikenal (P**S) didaerah pondok Indah Jaksel, setelah membayar di bagian keuangan saya diberikan kuitansi.
Sebut saja bapak "E" mengatakan bahwa seharusnya yang melamar disini membayar biaya psikotest dan biaya tes kesehatan tetapi disini tidak menerapkan pungutan bayar seperti perusahaan lain.
Tapi ternyata saya belum menandatangani apa2pun saya disuruh bayar Rp. 290.000 (katanya sebagai pengganti tes kesehatan).
Ini menjadi pelajaran berharga buat saya jadi teman berhati-hatilah melamar.
Read more...
Meminta izin suami untuk bekerja ditempat yang baru ternyata tidak mendapatkan izin karena menurut suami, saya bukan seorang wanita single lagi tapi sudah berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga dan mempunyai kewajiban mengurus sikecil zivon syahtir winarko yang saya harus beri kasih sayang dan perhatian.
Kesempatan hanya datang sekali dan ini membuat saya serba bingung terpaksa saya berkonsultasi dengan kedua orang tua suami dan mama saya ternyata jawaban semua ada disuami saya.
Keesokan harinya dengan raut sedih saya berangkat kerja seperti biasa kali ini saya menghilangkan kesempatan didepan saya yang ditunggu2 tapi ini hidup harus memilih dan mudah2 saya mendapatkan yang lebih baik daripada ini. Amien.
Mengambil ijasah asli yang sudah saya serahkan tidak semudah yang saya bayangkan saya harus membayar uang sebesar Rp. 290.000 tanpa ada kertas hitam dan putih saya kecewa dengan perusahaan tersebut karena sudah jelas di tembok ada tulisan "Tanpa Memungut Biaya Apapun" padahal perusahaan tersebut berbadan hukum dan resmi dan tersebar di berbagai kota dengan inisial singkatan yang biasa dikenal (P**S) didaerah pondok Indah Jaksel, setelah membayar di bagian keuangan saya diberikan kuitansi.
Sebut saja bapak "E" mengatakan bahwa seharusnya yang melamar disini membayar biaya psikotest dan biaya tes kesehatan tetapi disini tidak menerapkan pungutan bayar seperti perusahaan lain.
Tapi ternyata saya belum menandatangani apa2pun saya disuruh bayar Rp. 290.000 (katanya sebagai pengganti tes kesehatan).
Ini menjadi pelajaran berharga buat saya jadi teman berhati-hatilah melamar.